![]() | |
Foto : Ibu Sri bersama dua orang anaknya |
Sudah kurang lebih empat tahun, Ibu Sri berhenti bekerja dari pekerjaannya sebagai karyawan sebuah perusahaan swasta di bidang docking kapal. Kalau dilihat dari masa kerjanya boleh di bilang Ibu Sri ini sudah cukup senior. Beliau masuk sebagai karyawan pada tahun 1991 pada usia 25 tahun, sehingga saat keluar dari perusahaan, Ibu Sri sudah mengabdi selama kurang lebih 24 tahun.
Banyak suka duka yang dialami ibu yang mempunyai nama lengkap Sri Ramadhaningsih dan tinggal di kota Banjarmasin ini selama bekerja di perusahaan. Karena masa kerja yang cukup lama, juga bisa merasakan berbagai gaya manajemen pimpinan perusahaan yang tentu berbeda satu sama lainnya.
Ada hal yang menarik untuk diceritakan tentang keputusan mengundurkan diri bekerja dari perusahaannya. Sebagaimana disampaikan kepada penulis, Ibu Sri menyebut keputusannya mengundurkan diri bekerja dari perusahaan sebagai keputusan yang kontradiksi.
Mengapa demikian?
Pada satu sisi, saat mengundurkan diri bekerja sekitar tahun 2013, kondisi yang dihadapi Ibu Sri sebetulnya sudah cukup longgar dari kesibukan pekerjaan rumah karena anak-anak sudah besar. Dilain pihak saat itu kebutuhan finansial keluarga cukup besar, posisi karir cukup bagus, ada dukungan dari suami untuk tetap bekerja dan yang lainnya. Dari kacamata orang lain, dengan kondisi demikian tentu tidak seharusnya Ibu Sri mengambil keputusan mundur dari perusahaan.
Kondisi itu kontradiksi ketika Ibu Sri menginjak anak kedua lahir sekitar tahun 2000. Bagaimana tidak, dengan dua anak yang masih kecil tentu banyak kerepotan yang dihadapi. Pagi sebelum berangkat ke kantor harus bereskan anak dulu. Urusan pembantu yang menjaga anak juga bukan perkara mudah. Tidak gampang mencari pembantu yang bisa diandalkan, hingga beberapa kali harus ganti pembantu. Kerepotan yang sama akan dihadapi setelah pulang kantor, banyak pekerjaan rumah yang telah menunggu. Bisa dibayangkan kurangnya waktu istirahat dan rasa capai yang harus dirasakan Ibu Sri.
Kondisi lainnya, saat itu karir juga belum cukup mapan dan yang harus menjadi pertimbangan sebetulnya saat itu suami telah menyarankan untuk mundur dari pekerjaan. Nampaknya suami tidak tega melihat repotnya mengurus dua anak yang masih kecil. Namun toh saat itu Ibu Sri tidak kepikiran untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya.
Setelah sekian lama berlalu, nampaknya Ibu Sri baru bisa menyadari dan mengambil hikmah dari keputusan yang diambil kala itu. Kalau diperhatikan dari cerita di atas, Ibu Sri seharusnya mengundurkan diri pada waktu keberadaannya sangat dibutuhkan untuk urusan rumah tangga. Namun itu tidak dilakukan, justru mundur pada saat yang sudah longgar dan posisi yang bagus.
Apa hikmah yang bisa dirasakan oleh Ibu Sri?
Menurut penuturannya, ternyata ketika mundur dari perusahaan dalam kondisi yang sudah longgar dari urusan rumah khususnya mengasuh anak, adalah banyak waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih bermanfaat dari sekedar mengurus rumah. Meski juga ada ruginya karena tentu mengurangi income keluarga. Tidak heran bila ada masa yang sulit yang harus dijalani Ibu Sri setelah mundur dari perusahaan. Hingga kinipun Ibu Sri masih hidup dalam kesederhanaan.
Belajar agama adalah salah satu kesibukan yang dilakukan Ibu Sri setelah mundur dari perusahaan. Kebetulan tempat tinggal dekat masjid, maka tidak sulit menemukan tempat untuk memperdalam ilmu agama. Kajian rutin yang diselenggarakan masjid hampir tidak pernah ditinggalkan. Kebiasaan ini membawa Ibu Sri kini telah menjadi jamaah tetap Aisyiah Muhammadiyah ranting XI Banjarmasin.
Bukan
hanya soal ibadah yang dipelajari, namun juga masalah muamalah atau
hubungan sosial kemasyarakatan tidak ketinggalan. Juga masalah dalam
keluarga hingga menyangkut kebutuhan sehari-hari, yang semuanya ditinjau
dari pandangan sisi agama. Misalnya saja produk keuangan yang berbasis
syariah seperti tabungan syariah, asuransi syariah, asuransi wakaf, pegadaian syariah dan sebagainya. Harus diakui itu semua kini baru berkembang di tengah masyarakat.
Asuransi wakaf adalah salah satu produk keuangan syariah dari Allianz, lebih jelasnya Anda bisa akses website : https://www.allianz.co.id/produk/asuransi-syariah/fitur-wakaf.
Tidak setiap perusahaan asuransi memiliki produk yang satu ini. Wakaf
tentu bagi orang Islam tidak asing lagi, yaitu salah satu amalan dalam
Islam melalui penyaluran harta benda untuk kepentingan masyarakat serta
mendapatkan keberkahan pahala yang tidak terputus sampai akhirat kelak.
Beberapa keunggulan asuransi wakaf adalah :
- Memberikan Berkah, pahala yang terus mengalir selama nilai wakaf dimanfaatkan.
- Setoran ringan, mempersiapkan nilai wakaf melalui setoran Kontribusi Berkala.
- Amanah, penyerahan nilai wakaf kepada Lembaga Pengelola Wakaf (Nazhir) yang terpercaya.
- Memberi sumbangsih, bermanfaat untuk sosial dan ekonomi masyarakat bersama.
Itulah hikmah yang bisa dirasakan oleh Ibu Sri setelah mundur dari pekerjaannya sebagai karyawan perusahaan. Tentu semuanya sudah digariskan oleh yang Maha Kuasa, satu yang sangat disyukuri beliau yaitu pemahaman agama yang cukup bertambah secara nyata dibandingkan dahulu sewaktu masih bekerja. Ada satu mimpi yang diharapkan bisa menjadi kenyataan, yaitu bisa berangkat ke tanah suci entah melalui umroh atau haji. Semoga mimpi Ibu Sri bisa benar-benar terwujud. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar